Labels

Senin, 25 Februari 2013

Sistem Addresing

Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
  1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
  2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
  3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.



Apa itu DNS?
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:

Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
  1. com Organisasi Komersial
  2. edu Institusi pendidikan atau universitas
  3. org Organisasi non-profit
  4. net Networks (backbone Internet)
  5. gov Organisasi pemerintah non militer
  6. mil Organisasi pemerintah militer
  7. num No telpon
  8. arpa Reverse DNS
  9. xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.



Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.

Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

Bagaimana DNS itu bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan.

Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
  1. Resolvers mengirimkan queries ke name server
  2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server




CONTOH DNS



    Misalnya kita mengetik URL www.yahoo.com ke program browser, maka browser akan menghubungi DNS server untuk mendapatkan IP address. DNS server akan memulai pencariannya dengan menghubungi satu dari root DNS server. Root server mengetahui IP address untuk semua DNS server yang menangani top-level domain (.COM, .NET, dll). DNS server akan menanyakan root untuk www.yahoo.com dan root akan mengatakan "I don't know the IP address for www.yahoo.com, but here's the IP address for the .COM DNS server."

    DNS server kemudian mengirim permintaan ke .COM DNS server untuk menanyakan IP address yang diminta. DNS server untuk domain .COM mengetahui IP address untuk nama server yang menangani domain www.yahoo.com. Setelah browser mendapatkan IP address yang diminta, kemudian menghubungi server www.yahoo.com untuk mendapatkan halaman web nya.

    Salah satu kunci yang membuat pekerjaan itu adalah redundancy yang berarti terdapat banyak DNS server pada setiap level sehingga jika salah satu gagal (fail) terdapat yang lain untuk menangani permintaan. Kunci lain adalahcaching yang berarti sekali DNS server menerima suatu permintaan maka ia akan menangkap IP address yang diterima itu. Dan sekali ia membuat permintaan ke root DNS server, ia akan menangkap IP address untuk DNS server yang menangani permintaannya. Walaupun tidak terlihat, DNS sever menangani milyaran permintaan setiap hari dan mereka penting untuk menjamin internet berfungsi 
dengan baik.

Manfaat menggunakan sistem addresing adalah sebagai berikut :

- Pelacak alamat fisik pemilik web
- Mempermudah penulisan alamat.
- Tidak ada domain yang saling bersilanga

0 komentar:

Posting Komentar